Strategi RAFI Dorong Pertumbuhan Bisnis Hingga 2025
RAFI menargetkan pertumbuhan pendapatan 5% dan profit 15% di 2025 melalui efisiensi biaya, inovasi produk, dan kemitraan strategis.

INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI), perusahaan yang dikenal sebagai pengelola merek Kebab Baba Rafi, menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5% dan peningkatan profitabilitas hingga 10%–15% sepanjang tahun 2025. Target tersebut dicanangkan di tengah tantangan ekonomi nasional dan penurunan daya beli masyarakat.
Direktur Utama Sari Kreasi Boga, Eko Pujianto, menjelaskan bahwa beberapa faktor eksternal seperti kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik menjadi hambatan utama bagi perusahaan. Namun, manajemen RAFI telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mempertahankan arus kas dan profitabilitas. Perusahaan juga tetap fokus pada pengembangan produk baru guna mendukung pertumbuhan bisnis hingga akhir tahun.
“Kami melakukan negosiasi ulang terkait cost of fund agar beban bunga bisa turun, serta menjalankan efisiensi dengan mengubah beberapa biaya tetap menjadi variabel, termasuk penerapan work from anywhere,” tulisnya dalam keterangan resmi, Selasa (14/10/2025).
Transformasi Bisnis dari Kebab ke Komoditas Pangan
Awalnya dikenal melalui bisnis kuliner Kebab Baba Rafi, RAFI kini telah memperluas jangkauan bisnisnya. Perusahaan mengelola wilayah barat Indonesia dengan fokus pada pengembangan kemitraan, distribusi bahan baku, serta ekspansi produk makanan.
Sejak mengakuisisi 85% saham Kebab Baba Rafi pada tahun 2017, RAFI melakukan evaluasi mendalam terhadap struktur pendapatan. Dari hasil evaluasi tersebut, Eko menemukan bahwa sumber pendapatan terbesar perusahaan bukan berasal dari bisnis waralaba, melainkan dari penjualan bahan baku makanan.
Dalam perkembangannya, RAFI memperluas portofolio bisnis dari bahan baku kebab menuju komoditas pangan umum seperti beras, ikan, ayam, dan produk olahan laut. Kini, kontribusi bisnis kebab tercatat kurang dari 10%, sedangkan segmen seafood dan beras menjadi penopang utama pendapatan perusahaan.
“Kami banyak memasok ke ritel, pasar tradisional, dan UMKM. Untuk seafood, pelanggan utama kami adalah pelapak dan beberapa pabrik besar seperti Samudra Perkasa Abadi yang mengekspor produk olahan ikan cakalang dan tuna steak,” kata Eko.
Inovasi dan Kemitraan Strategis
Untuk memperkuat rantai pasok dan efisiensi operasional, RAFI memiliki dua anak usaha yang bergerak di bidang restoran serta produksi dan perdagangan beras. Beberapa merek yang berada di bawah naungan RAFI antara lain Smoky dan Rafi Express, sementara lini beras premium dikembangkan melalui merek Rafina.
Tidak hanya fokus pada diversifikasi produk, RAFI juga membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga keuangan dan mitra luar negeri. Salah satu kerja sama penting dilakukan dengan perusahaan asal China dalam pengembangan cold storage bertenaga surya. Teknologi ini diklaim mampu mengurangi biaya listrik hingga 40%, sekaligus mendukung komitmen RAFI terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan bisnis.
Dengan strategi efisiensi biaya, inovasi produk, dan kemitraan lintas sektor, RAFI optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir 2025.