Perumahan Jadi Motor Ekonomi, BTN Pacu Pembiayaan KPR
BTN pacu sektor perumahan sebagai pilar ekonomi nasional dengan kontribusi Rp3.050 triliun di 2024 dan perluas akses KPR untuk wujudkan visi Indonesia Emas 2045.

INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor perumahan sebagai salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Berdasarkan kajian Housing Finance Center BTN yang mengacu pada Tabel Input-Output Nasional 2020, pengembangan sektor perumahan diproyeksikan berkontribusi hingga Rp3.050 triliun terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2024.
Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menjelaskan bahwa sektor perumahan memiliki efek ganda (multiplier effect) yang sangat luas. Hal ini terjadi karena sektor ini melibatkan rantai pasok hingga 185 sektor turunan, termasuk industri material bangunan, logistik, jasa konstruksi, hingga sektor informal yang mendukung pembangunan rumah.
Baca juga:
- BTN Siap Spin Off BTN Syariah, Nama Baru Tunggu Prabowo
- BTN Perkuat Komitmen Kesetaraan Gender, Pegawai Perempuan Capai 48,9 Persen
“Rp3.050 triliun bukan sekadar angka, tetapi bukti nyata betapa strategisnya sektor perumahan dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional. Ini angka yang luar biasa besar, menunjukkan bahwa setiap rupiah yang disalurkan untuk perumahan menghasilkan dampak berlipat ganda,” ujar Nixon.
Ia menambahkan bahwa kontribusi ekonomi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan bahan bangunan, jasa konstruksi, perdagangan, transportasi, hingga jasa keuangan. BTN, kata Nixon, terus berinovasi dalam pembiayaan KPR, termasuk KPR Mikro, pembiayaan konstruksi, serta penguatan ekosistem perumahan yang terintegrasi.
“BTN aktif mendorong ekosistem ini melalui inovasi pembiayaan KPR, KPR Mikro, pembiayaan konstruksi, serta penguatan ekosistem perumahan terintegrasi. Tidak hanya membangun rumah, tapi juga menghidupkan sektor-sektor pendukung agar terus tumbuh,” katanya.
Selain berdampak pada pertumbuhan ekonomi, sektor perumahan juga memiliki peran signifikan dalam penyerapan tenaga kerja. Data BTN menunjukkan bahwa hingga tahun 2024, sektor ini mampu menyerap hingga 12,5 juta tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa sektor perumahan tidak hanya mendukung pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat daya beli masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja.
“Saat kita memperkuat sektor perumahan, kita sejatinya sedang membangun pondasi masa depan ekonomi bangsa,” tegas Nixon.
Sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, BTN terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dan para pengembang dalam mendukung program KPR. Pada kuartal I tahun 2025, penyaluran KPR BTN tercatat mencapai Rp286,5 triliun, atau tumbuh sebesar 7,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dari jumlah tersebut, KPR subsidi berkontribusi sebesar Rp179,70 triliun (naik 7,6 persen yoy), sementara KPR nonsubsidi tumbuh 8,1 persen menjadi Rp106,80 triliun.
“Ke depan, kami akan terus memperluas akses KPR, memperkuat sales force, memperluas jaringan Sales Center, serta memperdalam kolaborasi strategis dengan developer dan pemerintah. Semua langkah ini untuk memastikan multiplier effect sektor perumahan tetap terjaga dan memberikan dampak optimal bagi perekonomian nasional,” ujar Nixon.
Baca juga:
- BTN Buka Pendaftaran Mudik Gratis
- Resmi Meluncur Bale by BTN, BBTN Bidik Penggunanya Capai 5 Juta di 2025
Dengan proyeksi kontribusi ekonomi sebesar Rp3.050 triliun di tahun 2024, sektor perumahan kini telah menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional. Angka tersebut bahkan melampaui kontribusi dari banyak sektor lainnya. BTN meyakini, melalui inovasi berkelanjutan dan kemitraan strategis, sektor perumahan mampu mendorong pemerataan pembangunan serta mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.