Ahad, 28 September 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Kiprah Iwan Pranoto di Dunia PR: Membangun Reputasi Lewat Narasi Jujur

Posted by: Agus Aryanto | 01-09-2025 05:41 WIB | 1426 views

Kiprah Iwan Pranoto di Dunia PR: Membangun Reputasi Lewat Narasi Jujur Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR Marcomm Event Asuransi Astra, sebagai PR Practitioner of the Year 2025 untuk kategori Spokesperson in Banking & Financial Services pilihan jurnalis.

INFOBRAND.ID – Dunia kehumasan kembali mencatat sejarah baru dengan dinobatkannya Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR Marcomm Event Asuransi Astra, sebagai PR Practitioner of the Year 2025 untuk kategori Spokesperson in Banking & Financial Services pilihan jurnalis. Penghargaan bergengsi ini menjadi bukti bahwa peran Public Relations tidak lagi sekadar fungsi komunikasi, melainkan bagian strategis dalam menjaga reputasi dan keberlanjutan bisnis.

Bagi Iwan, sapaan akrabnya, penghargaan ini memiliki makna yang istimewa. “Saya sangat bersyukur dan tersentuh, karena penghargaan ini datang dari para jurnalis—mitra dialog kami sehari-hari. Buat saya, ini bukan hanya apresiasi pribadi, tapi juga buah kerja kolektif tim dan kepercayaan manajemen,” ujarnya. Ia menambahkan, sebagai seorang spokesperson, suara yang ia bawa tidak hanya didengar media, melainkan juga seluruh stakeholder: karyawan, nasabah, regulator, hingga publik luas.

Dalam pandangannya, keberhasilan seorang praktisi PR berakar pada tiga hal yang ia sebut “Tiga T”: Trust, Transparansi, dan Telinga. Kepercayaan dibangun lewat integritas yang konsisten, transparansi diwujudkan melalui komunikasi faktual dan empatik, sedangkan telinga berarti keberanian untuk lebih banyak mendengar ketimbang berbicara.

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

“Peran PR itu menjembatani organisasi dengan kebutuhan stakeholder. Jadi ukurannya bukan seberapa sering kita tampil di media, melainkan apakah setiap interaksi membantu orang lain bekerja lebih baik, dan apakah informasi yang kita berikan dapat dipercaya. Prinsip saya: Build trust, speak clear, listen near,” tegasnya.

Karier Iwan di dunia PR terbilang panjang dan konsisten. Lulusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini memulai langkahnya sebagai PR Officer di PT Toyota Astra Motor pada 1997. Setelah satu dekade, ia melanjutkan kiprahnya sebagai Marketing Support Manager di Astrido, lalu dipercaya sebagai Marcomm Head di AstraWorld. Pada 2008, ia bergabung dengan Asuransi Astra hingga kini menjabat sebagai Head of PR Marcomm Event.

Selain berkarier di korporasi, Iwan juga aktif dalam organisasi profesi. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Bidang Pengembangan Kampanye Kehumasan di Perhumas Indonesia, sekaligus melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Menurutnya, reputasi perusahaan asuransi tidak dibangun dengan kata-kata indah, melainkan bukti nyata berupa layanan yang konsisten dan klaim yang ditangani cepat. PR berperan sebagai penghubung antara realitas dan publik melalui narasi yang jujur dan konsisten.

“Tugas PR bukan membuat perusahaan terlihat sempurna, melainkan memastikan publik melihat komitmen kami menepati janji, terutama saat nasabah paling membutuhkan perlindungan,” jelasnya.

Dari Kampanye Sosial hingga Perayaan 30 Tahun Garda Oto

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

Sepanjang perjalanan kariernya, banyak kampanye PR yang berkesan. Ia menyebut kampanye “Masker Teman Tuli” dan “Perempuan Bermakna” sebagai contoh bagaimana komunikasi dapat memberi dampak sosial nyata, meningkatkan inklusivitas, sekaligus membangun brand trust.

Di ranah bisnis, Garda Oto 30 Years Anniversary Campaign menjadi momentum penting memperkuat kredibilitas perusahaan. “Itu bukan sekadar perayaan, melainkan sarana untuk menegaskan pengalaman dan kepercayaan jangka panjang yang kami bangun bersama nasabah,” tutur Iwan.

Untuk komunikasi internal, kegiatan HUT Asuransi Astra disebutnya mampu meningkatkan engagement dan rasa bangga karyawan. “Karyawan yang merasa terhubung secara emosional akan menjadi advocate alami, memperkuat reputasi perusahaan dari dalam,” imbuhnya.

Di era digital, strategi komunikasi juga dituntut adaptif. Publik kini mencari informasi melalui media sosial, mesin pencari, hingga kecerdasan buatan. Iwan menekankan pentingnya membuat konten kredibel, relevan, dan mampu memicu percakapan.

“Kuncinya bukan sekadar reach, tapi resonance: apakah pesan benar-benar mengena. Kami memegang prinsip satu pesan, banyak platform, namun tetap konsisten,” paparnya.

Ia juga menilai inovasi dalam PR harus berbasis objektif yang jelas. Tren boleh diikuti, tetapi tidak sekadar coba-coba. Ia selalu membuka ruang diskusi dalam tim, mendorong anggota untuk belajar, bahkan berani gagal, selama tetap berorientasi pada tujuan.

Mengutip filosofi Ki Hajar Dewantara—ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani—Iwan memandang kepemimpinan dalam PR harus bisa menjadi teladan, memberi semangat, sekaligus mendukung dari belakang. Ia juga menegaskan pentingnya integritas dan empati. “Komunikasi tanpa integritas hanyalah propaganda, dan komunikasi tanpa empati hanyalah informasi dingin,” ujarnya.

Inspirasi terbesarnya justru datang dari publik sendiri: jurnalis, nasabah, karyawan, hingga tim internal yang memberi masukan. “Mereka adalah guru terbaik yang mengajarkan bahwa komunikasi sejati adalah dialog, bukan sekadar suara satu arah,” katanya.

Bagi generasi muda yang ingin meniti karier sebagai praktisi PR, khususnya di sektor keuangan dan asuransi, Iwan berpesan agar tidak terjebak pada pencitraan semata. “PR bukan tentang kata-kata indah, tapi tentang membawa makna. Kepercayaan adalah mata uang tertinggi dalam komunikasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, profesi PR menuntut ketahanan mental, kecerdasan sosial, dan kepekaan. “Cintai komunikasinya, nikmati dinamikanya, dan jadikan setiap krisis sebagai ruang belajar. Kalau kita mencintai pekerjaan ini, tantangan akan berubah menjadi energi untuk terus berkembang.”


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV