Erafone Dorong Pengelolaan E-Waste Lewat Kampanye Jaga Bumi
Posted by: Zeinal Wujud | 19-09-2025 11:05 WIB | 205 views
Erafone galakkan kampanye Jaga Bumi untuk kurangi e-waste dan emisi karbon, dorong budaya keberlanjutan lewat pengumpulan perangkat elektronik bekas.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Indonesia menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan limbah elektronik (e-waste) yang terus meningkat. Menurut laporan Global E-Waste Monitor 2024, pertumbuhan timbulan e-waste global saat ini lima kali lebih cepat dibandingkan kapasitas daur ulang yang tersedia.
Baca juga:
- HUAWEI MatePad Pro 13.2 Resmi Beredar, Berikut Fiturnya
- Sharp Luncurkan Smartphone Berkamera Leica dan Berstandar Militer
Situasi serupa terjadi di Indonesia, di mana volume e-waste diperkirakan melonjak dari 2,1 juta ton pada 2023 menjadi 4,4 juta ton pada 2030. Lonjakan ini menjadi ancaman nyata terhadap lingkungan, kesehatan, dan keberlanjutan sosial masyarakat.
Menanggapi tantangan tersebut, Erafone—bagian dari Erajaya Group—menginisiasi kampanye “Jaga Bumi” sebagai langkah konkret mengurangi emisi karbon melalui pengelolaan e-waste. Group Chief of HC, GA, Litigation & CSR Erajaya Group, Jimmy Perangin Angin, mengungkapkan bahwa kampanye Jaga Bumi yang digelar tahun ini telah berhasil mengumpulkan 2.255 unit e-waste.
Secara lingkungan, capaian tersebut setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 161.700 kg CO₂, penghematan energi ±301.261 kWh, serta pengurangan kebutuhan lahan TPA/landfill seluas 10 m².
“Angka-angka ini membuktikan bahwa langkah kecil dari konsumen, jika difasilitasi dengan benar, dapat memberikan dampak lingkungan yang signifikan dan terukur. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga bersama-sama membangun ekosistem pengelolaan e-waste yang inklusif, terstruktur, dan berkelanjutan,” tegas Jimmy dalam konferensi pers Harmoni Bumi Bebas E-Waste, Kamis (18/9/2025).
Jimmy menambahkan bahwa sebagai grup usaha di sektor ritel teknologi, Erajaya berkomitmen menjadikan keberlanjutan sebagai bagian dari budaya perusahaan serta tanggung jawab utama di seluruh lini bisnisnya. Ia menekankan bahwa prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi fondasi operasional Erajaya sekaligus bentuk tanggung jawab jangka panjang terhadap lingkungan.
Melalui Erafone, lanjut Jimmy, Erajaya telah menerapkan skema Extended Producer Responsibility (EPR) untuk memastikan produk elektronik dikelola hingga akhir siklus hidupnya.
“Implementasi EPR yang kami terapkan adalah dengan langkah sederhana yaitu menyiapkan dropbox di toko-toko erafone. Konsumen bisa membawa perangkat elektronik yang sudah tidak terpakai ke dropbox erafone Jaga Bumi. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga bersama-sama membangun ekosistem pengelolaan e-waste yang inklusif, terstruktur, dan berkelanjutan. Erajaya Group ingin menjadi bagian dari solusi, menghadirkan perubahan positif tidak hanya bagi pelanggan kami, tetapi juga untuk masa depan bumi Indonesia,” kata Jimmy.
Head of Corporate and Marketing Communication Erajaya Group, Stephen Warouw, menegaskan bahwa program Erafone Jaga Bumi akan terus dilanjutkan pada tahun depan dan diharapkan dapat menginspirasi pihak lain dalam pengelolaan sampah elektronik.
“Kampanye ini memang baru kami lakukan di tahun ini dan ternyata responnya sangat positif. Terbukti sudah lebih dari 2.000 e-waste yang berhasil kami kumpulkan yang setara dengan penghematan energi sekitar 300 ribu KwH. Tentunya kampanye ini akan terus kami lanjutkan, tidak hanya di Jakarta atau Bali tapi juga ke kota-kota lain,” jelas Stephen.
Baca juga:
- Erajaya Konsisten Menyampaikan Pesan Positif di Media Sosial
- Xiaomi Rilis Redmi Note 14 Series, Incar segmen Anak Muda
Ia menambahkan bahwa Erafone akan terus memperluas kampanye Jaga Bumi dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak. Selain itu, kesadaran publik terhadap pengelolaan e-waste juga akan terus digencarkan melalui toko-toko Erafone di berbagai wilayah Indonesia.