Sabtu, 11 Oktober 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Bos Lippo Buka-Bukaan Soal Penjualan Sebagian Saham OVO

Bos Lippo Buka-Bukaan Soal Penjualan Sebagian Saham OVO Ilustrasi logo OVO di sebuah coffee shop (Istimewa)

JAKARTA, INFOBRAND.ID - Pendiri sekaligus pemilik Lippo Group Mochtar Ryadi mengaku saat ini pihaknya hanya menguasai 30 persen kepemilikan saham dompet digital OVO. Dimana dua pertiga saham tersebut dijual dengan alasan tak kuat memasok dana untuk ‘bakar uang’ yang kerap dilakukan OVO mulai layanan gratis, diskon hingga cashback.

“Bukan melepas, kami menjual sebagian. Sekarang (saham) kami mungkin tinggal 30 persen. Dua pertiganya kami jual,” jelas Mochtar pada wartawan di acara Indonesia Digital Conference 2019 di Jakarta, Kamis (28/11).

Meski demikian, Mochtar tak mengetahui pasti berapa nilai jual saham OVO tersebut. Bahkan dia juga tak menjelaskan siapa saja pihak yang telah membeli saham itu. Namun dia memastikan, penjualan saham tersebut dilakukan karena OVO dinilai terlalu banyak melakukan praktik bakar uang.

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

“Alasannya, terus bakar uang bagaimana kami kuat,” kata dia.

Belum lama ini rumor mengenai Lippo Group akan meninggalkan OVO sebagai penyuntik dana memang santer terdengar. Namun rumor ini dibantah oleh Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra. Menurut dia, rumor tersebut sangat merugikan eksistensi OVO dan Lippo Group.

“Kami adalah perusahaan independen yang dikelola oleh manajemen profesional. Mana mungkin OVO berpisah dari pendirinya,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi panjang lebar dengan Direktur Lippo Group John Riady mengenai pengembangan perusahaan ke depan dan banyak diberikan masukan serta dukungan terhadap berbagai upaya pengembangan bisnis perusahaan.

Menurut dia, terkait dengan promosi berupa uang kembali (cashback) dan lainnya merupakan hal biasa di startup. Strategi 'bakar uang' ini juga menjadi bagian dari edukasi kepada masyarakat.

“Yang perlu dicatat adalah OVO sebagai perusahaan keuangan digital memiliki roadmap yang jelas untuk menuju profitabilitas sebagai sebuah entitas bisnis yang sustainable,” kata dia.

Sebagai informasi, sejak 2017 OVO telah mendapatkan lisensi uang elektronik (e-wallet) dari Bank Indonesia dan aktif menggelar promosi diskon dan cash back untuk menjaring pengguna. Bersama dengan Gopay dan Dana, OVO disebut-sebut punya pangsa pasar besar di industri ini.


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV