Aviana Sinar Abadi Dirikan Anak Usaha Produksi Film Pendek
Posted by: Zeinal Wujud | 16-09-2025 10:26 WIB | 200 views
Aviana Sinar Abadi dirikan anak usaha produksi film pendek dan siapkan rights issue untuk perkuat modal serta ekspansi bisnis.

INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), emiten teknologi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, resmi mendirikan anak perusahaan baru bernama PT Folago Pictures Indonesia pada 28 Agustus 2025. Entitas ini akan berfokus pada produksi film pendek, menandai langkah diversifikasi bisnis Aviana di industri kreatif.
Baca juga:
- BCA Dukung Perajin Lokal Angkat Perhiasan Perak Bali
- Mengenang Harjo Sutanto, Pendiri Wings Group yang Mengukir Jejak Besar dalam Dunia Bisnis
Direktur Utama Aviana Sinar Abadi, Gusti Ngurah Komang Panji Pramana, menyampaikan bahwa perseroan memiliki 99,20 persen saham atau setara 124 lembar senilai Rp1 juta per lembar pada anak usaha tersebut. “Pendirian anak usaha baru yang akan menjadi Short Movie Production House ini akan mendukung ekspansi Perseroan di bidang produksi film pendek,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/9).
Gusti menjelaskan bahwa Aviana Sinar Abadi telah menyetor modal sebanyak 124 lembar atau senilai Rp124 juta. Struktur permodalan PT Folago Pictures Indonesia mencakup 124 lembar saham milik IRSX dan 1 lembar milik Subioto Jingga.
Sejalan dengan ekspansi tersebut, Aviana Sinar Abadi juga tengah menyiapkan langkah penguatan modal. Tahun ini, perseroan berencana menerbitkan saham baru melalui mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) sebanyak 12,3 miliar saham biasa dengan harga Rp15 per lembar. Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 66,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Selain itu, penerbitan saham baru ini akan disertai dengan penerbitan Waran Seri II sebanyak-banyaknya 1,8 miliar Waran Seri II. Perseroan berencana meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025.
Corporate Secretary Aviana Sinar Abadi, Fajar Indrayanto, menegaskan bahwa opsi pendanaan melalui PMHMETD merupakan langkah yang paling tepat untuk mendukung kebutuhan pendanaan perseroan. Menurutnya, skema ini bersifat ekuitas sehingga tidak menimbulkan beban kewajiban di masa depan. “Adapun di kemudian hari apabila opsi pendanaan melalui PMHMETD ini belum mencukupi kebutuhan pendanaan perseroan, tidak menutup kemungkinan perseroan akan menerbitkan surat utang,” katanya dalam keterbukaan informasi pada 28 Agustus 2025.
Dari sisi kinerja, Aviana Sinar Abadi membukukan pendapatan Rp100,4 miliar pada semester I 2025, turun signifikan dibandingkan Rp480 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan tersebut berasal dari produk digital sebesar Rp98 miliar dan perangkat lunak Rp1,9 miliar.
Perseroan mencatatkan beban pokok pendapatan Rp99 miliar serta beban umum dan administrasi Rp2,6 miliar, sehingga membukukan rugi bersih sebesar Rp1,5 miliar sepanjang Januari–Juni 2025.
Baca juga:
- Gudang Garam Desak Penyesuaian Regulasi Cukai Rokok
- Strategi United Tractors Hadapi Persaingan Alat Berat Cina
Hingga pertengahan tahun ini, Aviana Sinar Abadi memiliki total aset Rp165 miliar, terdiri atas aset lancar Rp156 miliar dan aset tidak lancar Rp8,9 miliar. Sementara itu, total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp3,07 miliar dengan ekuitas mencapai Rp161 miliar.