Pendapatan Anjlok, Gold’s Gym Ungkap Dugaan Sabotase Internal
Gold's Gym Indonesia mengungkap dugaan sabotase internal yang sebabkan penurunan pendapatan hingga 87% dan penutupan gerai secara sepihak.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Gold’s Gym Indonesia, yang dikelola oleh PT Fit and Health, akhirnya angkat bicara mengenai penutupan sejumlah gerai pusat kebugaran mereka yang sempat memicu keresahan publik sejak Juni 2025. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Kamis, 15 Juli 2025, perwakilan tim kuasa hukum Gold's Gym, Aditya Bagus Anggariady, menjelaskan bahwa penutupan gerai dilakukan secara sepihak dan tanpa persetujuan dari manajemen pusat.
Aditya menyebut penutupan ini merupakan bentuk sabotase internal oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Perusahaan menemukan fakta terdapat oknum dari divisi personal trainer (PT) dan customer experienece melakukan sabotase dengan menghentikan seluruh aktivitas penjualan,” ujarnya.
Baca juga:
- Paham Kebutuhan Market Menjadi Kunci Sukses SFIDN Fits Meraih Brand Choice Award 2025
- Peluang Kemitraan K Fitness yang Bidik Buka 10 Cabang Baru Tahun Ini
Tindakan ini tidak hanya mengganggu operasional, tetapi juga berdampak langsung pada performa bisnis perusahaan. Sepanjang 1 hingga 17 Juni 2025, penjualan layanan dari divisi personal trainer tercatat turun drastis hingga 76,3 persen atau hanya mencapai Rp 389 juta. Padahal pada periode yang sama di bulan Mei, layanan serupa mampu mencatatkan transaksi sebesar Rp 1,6 miliar.
Dari investigasi internal, diketahui bahwa personal trainer memaksa divisi penjualan dan customer executive untuk berhenti memasarkan produk dan layanan Gold’s Gym kepada anggota yang masih aktif serta menghentikan upaya rekrutmen member baru. Akibatnya, pendapatan nasional Gold’s Gym anjlok hingga 87 persen.
“Pada bulan Mei tahun ini, Gold’s Gym berhasil meraup keuntungan sebesar Rp 6,9 miliar secara nasional. Namun, untuk bulan Juni hanya Rp 937 juta,” tambah Aditya.
Ia juga menepis rumor bahwa seluruh cabang Gold’s Gym akan ditutup secara permanen. Menurutnya, manajemen saat ini fokus memulihkan operasional sembari menunggu dukungan dari investor baru yang sedang dalam proses penjajakan.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Gold’s Gym menawarkan sejumlah solusi kompensasi bagi para member yang terdampak penutupan. Di antaranya, peningkatan status keanggotaan menjadi all club, perpanjangan gratis keanggotaan selama tiga bulan, keanggotaan personal trainer tanpa biaya hingga akhir 2025, perpanjangan durasi sesi personal trainer, serta opsi pembatalan membership bulanan secara gratis.
Sementara itu, Forum Korban Gold’s Gym Indonesia (FKGGI) yang diketuai oleh Andriyo Pratama mengungkapkan bahwa total kerugian dari 1.075 orang yang terdampak sudah mencapai Rp 8,027 miliar. Korban terdiri dari anggota klub, staf, dan personal trainer yang belum mendapatkan kompensasi atas hak-haknya.
Menurut Andriyo, nilai kerugian dihitung dari sisa masa keanggotaan dan paket sesi latihan pribadi yang tidak dapat dimanfaatkan karena penutupan mendadak gerai.
“Kami perkirakan jumlah korban dan nilai kerugian masih akan terus bertambah,” kata Andriyo. Per 3 Juli 2025, lebih dari 1.160 orang telah bergabung dalam grup WhatsApp FKGGI sebagai wadah koordinasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Baca juga:
- Peluang Kemitraan FIT HUB, Jaringan Bisnis Gym Populer di Indonesia Mulai Rp1,2 Miliar
- Muscle First Siapkan Produk Baru Bareng Anindita Hidayat
FKGGI juga tengah mengupayakan audiensi dengan sejumlah lembaga perlindungan konsumen sebagai langkah hukum dan advokasi kolektif. Mereka menuntut tanggung jawab perusahaan atas kerugian yang dialami oleh anggota dan mantan karyawan Gold’s Gym, termasuk hak-hak ketenagakerjaan seperti gaji, komisi, dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan yang belum dibayarkan.